Jumat, 03 April 2009

ALGA

ALGA

Di dalam buku ini digunakan nama alga untuk untuk mengganti nama ganggang. Kata ganggang dalam bahasa sehari-hari digunakan untuk menyebut tumbuhan air, yaitu hydrilla vertilcillata. Tumbuhan ini tergolong ke dalam tumbuhan tingkat tinggi dan tumbuh di sawah sawah, kolam-kolam, dan sebagainya.

Yang dikelompokkan ke dalam alga ialah tumbuhan berklorofil, bersel tunggal atau bersel banyak yang berbentuk koloni, berbentuk benang, atau serupa tumbuhan tinggi. Akan tetapi, tidak mempunyai alat-alat berupa akar, batang, dan daun. Kebanyakan alga mempunyai dinding sel berlapis lendir.

Alga adalah perairan (laut dan air tawar) serta tempat-tempat yang cukup basah. Karena memiliki klorofil, alga itu autotrof dan merupakan tumbuhan perintis. Banyak alga yang bersel tunggal merupakan fitoplanton yang menjadi sumber makanan bagi pelbagai macam hewan.

A. KLASIFIKASI ALGA

Dalam mengklasifikasikan alga cukup banyak perbedaan pendapat. Salah satu ciri yang digunakan dalam membedakan alga ialah pigmentassi. Selain klorofil, alga mempunyai zat warna yang lain. Zat warna atau pigmen itu ada yang biru, keemasan, perang, dan merah. Berdasarkan pigmen itu dapatlah disusun suatu devisi dan ini dibagi menjadi beberapa kelas, yaitu: auksopora

alga biru atau Cynophyceae

alga hijau atau Chlorophyceae

alga keemasan atau chrysophyceae

marilah kita bicarakan sifat dan contoh-contoh tiap kelas.

1. KELAS ALGA BIRU ATAU CYNOPHYCEAE

Alga biru yang bersel tunggal dan ada pula yang bersel bnyak berupa benang koloni: ada yang menghuni air tawar, air laut, dan ada pula yang hidup di temapat-tempat yang tidak banyak air. Bahkan ada yang tumbuh pada batu-batuan yang tidak di huni tumbuhan lain. Di dalam mata air panas dengan suhu 85oC pun terdapat alga biru dan di mana-mana alga ini merupakan komponen penting plankton.

Alga biru terdapat sebagai endofit atau sebagi epefit pad tumbuh-tumbuhan dan hewan. Di dalam ujung akar pakis haji terdaoat alga biru sebagai anggota persekutuan hidup bersama, sedangkan disela-sela gigi dan dalam perut manusia pun sering terdapat jenis-jenis alga biru.

Alga biru tidak mempunyai kloroplas. Klorofil tersebut di dalam plasma sel, seperi halnya dengan pigmen biru fikosianin. Intinya pun belum tampak sebagai bentuk yang menentu. Bahan inti tidak diselibungi oleh membrane inti. Inti sel demikian itu kita sebut prokarion: naman ini sudah kita kenal pada waktu membicarakan bakteri.

Sepanjang pengetahuan kita, alga biru hanya mengenal perkembangbiakan vegetatif dengan membelah diri atau dengan fragmentasi. Oleh karena itu alga biru disebut juga alga belah atau schizopyceae.

Beberapa contoh alga biru yang bersel tunggal,

a. sel- sel alga ini biasanya terdapat di dasar kolam-kolam yang tenang. Biasanya sel-sel yang masih muda tetap bersatu karena ada selubung yang mengikatnya. Sehingga keadaannya sebagai mahluk bersel tunggal. Pembiakan berlangsung secara vegetatif dengan membelah diri.

b. Gleocapsa

alga ini hampir serupa dengan Chroococcus. Selubungnya berwarna. Gleocapsa terdapat pada batu-batuan dan juga sebagai epifit pada tumbuhan lain.

Contoh alga biru yang berupa koloni ialah sebagai berikut.

c. Polycystis

Koloni Polycytis berbentuk serupa bola atau agak teratur. Pembiakan dilakukan dengan pembelahan diri masing-masing sel dan fragmentasi koloni, yaitu sebagian koloni memisahkan diri dan tumbuh menjadi koloni baru.

Beberapa contoh alga biru yang berupa benang ialah sebagai berikut.

d. Oscillatrio

Alga ini berupa benang tebal yang terdiri dari sel-sel yang pipih. Pembelahan sel menyebabkan benang ini makin lama makin panjang. Potongan benang yang terpisah dari benag lama dan kemudian tumbuh menjadi benang baru itu disebut hormoganium. Di bawah mikroskop tampak alga ini bergerak kian kemaari.

e. Nostoc

Alga ini berupa benang yang terdiri dari sel-sel yang berbentuk bola. Di sana-sani terdapat sel-sel yang berbentuk lain dari sel tetangganya. Sel ini disebut heterosista. Benang benang Nostoc dapat putus dekat heterosista dan potongan benang merupakan hormogonium. Heterosista dapat pula menjadi benang baru.

f. Rivularia

Alga ini membentuk seperti cambuk. Sel-sel pada pangkalnya lebih besar dari pada sel-sel pada ujungnya. Sel pertama pada pangkal benang mempunyai bentuk yang berlainan sekali dengan sel-sel yang lain. Sel ini merupakan heterosista yang berfungsi alat pembiak.

KELAS ALGA HUJAU ATAU CHLOROPHYCEAE

Alga hijau bersel tunggal dan ada pula yang besel banyak membentuk koloni. Berupa benang,berupa lembaran, atau berupa tabung. Diantara yang bersel tunggal dan membentuk koloni. Ada yang bergerak pindah tempat, ada pula yang menetap pada suatu tempat. Klorofil terhimpun di dalam kroloplas yang berbeda-beda bentuknya untuk setiap jenis. Inti tidak perlu prokarion melainkan suatu eukarion, yaitu inti yang berdingding sehingga bentuknya tetap.

Banyak alga hijau dapat berkembang biak, baik secara vegetatif maupun secara generatif. Alat pembiak berupa spora kembara yang disebut juga zospora, yaitu spora yang dapat berenang ke mana-mana. Gerakan itu di mungkinkan karena adanya alat gerak berupa flagel (bulu cambuk).

Pembiakan secara generatif berlangsung secara konjugasi, yaitu bersatunya dua individu yang berlainan jenis. Hasil kojugasi itu berupa suatu zigospora. Zigospora tidak mempunyai alat gerak.

Alga hijau terdapat dimana-mana, baik di darat, di air tawar maupun di air laut, dan tempat-tempat yang cukup basah. Ada yang hidup bebas, ada yang hidup sebagai ektofit (di luar tubuh tumbuhan inang), ada pula yang hidup sebagai endofit tubuh tumbuhan dan hewan, seperti protozoa, Colenterata, dan bunga kacang.

Banyak di antara alga ini yang berupa fitoplankton dan tumbuhan perintis; cara-caara pembiakan alga hijau yang oleh sarjana-sarjana lain tidak dimasukkan ke dalam kelas ini, seperti euglena, Spirogy ra, dan Chara akan di bicarakan disini.

Beberapa contoh Chlorophyceae bersel tunggal yang tidak bergerak ialah sebagai berikut.

a. Clorococum

alga ini terdapat pada air tawar. Sel vegetatif, yaitu sel yang tidak beperan sebagai alat pembiak. Tidak mempunyai alat gerak. Pembiakan secara vegetatif maenghasilkan 8 samapai 16 spora kembara diperlengkapai dua flagel sehingga lalu sepintas lalu ada persamaaan dengan Chlamydomonas. Akan tetapi, spora kembara (zospora), ini pada tempat yang baik akan meninggalkan alat geraknya, kemudian tumbuh menjadi Chlorococum baru. Pembiakan secara generatif dilakukan dengan konjugasi yang menghsilkan zigospora dan zigospora menghasilkan empat zoospore baru.

b. Cholerella

alga ini terdapat di air tawar, laut,maupun di tempat-tempat yang basah. Bentuk seperti bola, sedangkan kloroplasnya berbentuk seperti mangkuk. Pembiakan secara vegetatif menghasilkan empat sel baru serupa induknya, tidak ada spora kembara.

Cholerella banyak digunakan di laboratorium untuk penyelidikan fotosintesis dan juga diselediki kemungkinannya untuk menjadi sumber makanan.

Beberapa contoh Chlorophyceae bersel tunggal yang bergerak ialah sebagai berikut.

c. Chalmydomonas

alga ini berbentuk bulat hamper serupa telur, panjangnya sekitar 25ยต mempunyai dua flagel, mempunyai vakuala, kontraktil, dan mempunyai inti sel. Kloroloplasnya berbentuk mangkuk atau pita. Kloroplas mengandung stigma (bintik mata) dan pirenoid; pirenoid adalah pusat pembentukan amilum. Pembiakannya adalah dengan membelah diri dan dengan konjugasi.

Hasil konjugasi ialah zigospora yang kemudian menghasilkan beberapa Chlamydomonas baru.

d. Euglena

Mahluk ini akan dibicarakan lebih mendalam bersama-sama protozoa. Orang yang memangdang mahluk ini sebagai tumbuhan menganggap Eglena itu sebagai alga hijau yang bersel tunggal dan dapat bergerak pindah tempat. Ada pula orang yang memasukkan mahluk ini kedalam suatu kelas alga tersendiri, yaitu kelas Euglenophyceae.

Contoh Chlorophyceae berbentuk koloni yang bergerak adalahsebagai berikut.

e. Volvox

Koloni Volvox berbentuk serupa bola yang terdiri dari ribuan sel-sel yang mirip dengan Chlamydomonas. Beberapa sel membesar menjadi alat pembiak.

Contoh Chlorophyceae berbentuk koloni yang tidak bergerak ialah sebagai berikut.

f. Hyrodictyon

Koloni berbentuk jala, masing-masing sel berbentuk pembuluh, banyak tumbuh di air tawar. Pembiakan secara vegetatif berlangsung dengan beberapa sel memisahkan diri dari koloni, kemudian menghasilkan zospora. Zospora berkelompok 4,6 atau 9, kemudian masing-masing meninggalkan flagelnya dan membentuk permulaan jala. Pembiakan secar generatif berlangsung dengan gamet-gamet yang morfologinya serupa zospora. Akan tetapi, gamet-gamt ini dihasilkan oleh sel induk. Gamet-gemet ini dapat melakukan konjugasi yang menghasilkan zigospora.

Beberapa contoh Chlorophyceae berbentuk benang ialah sebagai berikut.

g. Spirogyra

Alga ini tumbuh mengambang di air tawar, mudah dikenal karena kloroplasnya serupa pita yang melingkar seperti spiral di dalam sel. Pembiakan secara vegetatif dilakukan dengan fragmentasi. Pembiakan secara generatif sedikit berbeda dari konjugasi yang telah dijumpai pada alga yang lain peristiwa konjugasi Spirogyra berlangsung sebagai berikut. Dua benang Spirogyra yang berbeda jenis kelamin berdekatan, kemudian dari sel-sel yang bedekatan, kemudian dari sel-sel yang berdakatan tumbuh tonjolan yang saling mendekati hingga bersatu menjadi pembuluh. Protoplas sel yang satu pindah seluruhnya ke sel yang lain. Dengan demikian, terjadilah plasmogami diikuti dengan kariogami. Hasil persatuan iniberupa zigotspora yang sifatnya diploid. Zigospora mengalami meiosis dan terjadilah empat sel baru yang haploid. Biasanya hanya satu di antara keempat sel tumbuh meniadi benang Spirogyra baru. Jika perbedaan jenis kita tandai dengan (+) dan (-), ada Spirogyra yang sel-selnya(+) dan (-). Untuk membedakan mana-mana yang (+) dan mana (-) orang cenderung mengadakan untuk menyebut protoplas yang pindah pada waktu konjugasi itu jantan atau (+), sedangkan protoplas yang tidak pindah itu adalah betina atau(-).

h. Oedgonium

Alga ini banyak juga terdapat dalam air tawar. Pembiakan secara vegetatif dengan zoospore berflagel banyak. Pembiakan secara generatif dengan perkawinan antara sel telur yang dihasilkan dalam oogonium. Antridium dan oogonium mungkin terpisah pada dua benang Oedogonium, mungkin juga tidak berpisah pada satu benang Oedogonium kita katakana heterotalus, sedangkan dalam hal yang kedua Oedogonium kita katakan homotalus.

i. Ulva

Alga ini adalah penghuni laut dan air payau dan menempel pada batu-batuan atau kayu-kayuan. Tubuh terdiri dari dua lapiosan sel. Pembiakan secara vegetatif dilakuakan zoospora yang berflagel empat. Pembiak secara secara generatif dilakukan dengan sel kelamin betina dan kelamin jantan yang masing-masing terbentuk seperti zoospore biasa. Namun, kedua jenis kelamin itu berukuran lebuh kecil dari pada zoospore dan masing hanya berflagel dua.

j. Chara

Alga ini mempunyai bentuk seperti tumbuhan tingkat tinggi dan terdapat sebagian penghuni air tawar. Seluruh tubuhnya ada di dalam air. Oleh sebagian ahli alga ini dimasukkan dalm kelas tersediri, yaitu kelas Charophyceae. Tumbuhan ini berbentuk serupa batang yang bercabang-cabang. Baik batang maupun cabang itu beruas-ruas. Pada ruas cabang terdapat alat pembiak zigospora yang berdinding tebal. Zigotspora terlepas dari tumbuhan induk. Zigospora terlepas dari tumbuhan induk. Zigospora ini kemudian mengalami miosis dan tumbuh menjadi chara baru.

KELAS ALGA KEEMASAN ATAU CHRYSOPHYCEAE

Yang dimasukkan ke dalam kelas ini alga yang warna kuning sampai agak keemas-emasan. Kloroplas kecil-kecil berbentuk cakram atau lembaran. Disamping klorofil ada macam-macam karoten yang menyeababkan warna-warna keemas-emasan. Alaga ini terdapat di tempat-tempat yang basah, baik di air tawar maupun di air laut, dan merupakan bagian penting dalam fitoplanton. Kebanyakan alga ini bersel banyak berupa benang; berupa jenis diantaranya ialah sebagai berikut.

a. Ochromonas

alga ini berbentuk bola; kloroplas berupa lembaran melengkung berwarnah kekuning-kuningan ada inti, vakuola, dan kadang-kadang stigma. Pada bagian tubuhnya terdapat dua flagel yang tidak sama panjangnya. Pembiakan dengan pembelahan diri. Alga ini tidak banyak terdapat .

b. Nayicula

alga ini terkenal sebagai suatu diatom atau kersik yang terdapat dimana-mana dan merupakan komponen penting dalam plankton. Tebuhnya terdiri dari wadah (hipoteka) dan tutup (epiteka). Dindingnya mengandung kersik.

Sel-sel telah mati mengendap di dasar laut yang merupakan lapisan tanah diatom. Tanah diatom ini berguna sebagai penggosok, bahan isolasi, bahan penyekat dalam dinamit, dan pembuat saringan.

Pembiakan navicula menarik perhatian. Selnya membelah diri menjdi dua sel anakan. Satu diantaranya memperoleh wadah, sedangkan yang lainnya memperoleh tutup.

Tutup membentuk wadah baru, sadangkan wadahnya menajadi tutup sel baru. Pada pembiakan berikutnya terjdi deamikian juga sehingga akhirnya, terjdilah navilcula yang kecil sekali. Jika bentuk minimum tercapai, protoplas keluar menjadi badan yang disebut auksopora. Setelah auksopora tumbuh dan mencapai ukuran yang normal, terbentuklah wadah serta tutup seperti semula.

Sebagai contoh Chrysophyceae yang berbentuk benang kita bicarakan hal-hal berikut.

c. Vaucheria

dahulu alga ini dimasukkan ke dalam kelas Chlorophyceae. Vaucheria tyerdapat di mana-mana. Alga ini berupa benang yang bercabang-cabang tanpa sekat-sekat. Intinya tersebar dimana-mana. Ujung cabang ini berubah menjadi suatu wadah yang menghasilkan spora. Wadah ini kita saebut sporangium. Sporangium menghasilkan zoospora yang berflagel banyak. Zoospore meninggalkan sporangium dan tempat lain tumbuh menjdi Vaucheria baru. Itulah pembiakannya secara vegeatatif.

Pembiakan secara generatif dilakukan dengan perkawinan antara sel telur dan spermatozoid; yang pertama dibentuk dalam Oogonium dan antridium tumbuh pada cabang yang sama. Hasil perkawinan berupa zigotspora; zigotspora terlepas dari induk dan beberapa lama keamudian tumbuh menjadi alga baru. Di dalam zigotspora terjadi meiosis.

Tidak ada komentar: