Jumat, 03 April 2009

BAKTERI

BAKTERI

Bakteri adalah mahluk bersel satu yang kita golongkan sebagai tumbuhan tidak berklorofil dan berbiak secara vegetatif dengan membelah diri. Apa yang dinyatakan dalam kaliamat ini tidaklah berlaku mutlak. Pada umumnya kita katakan bakteri tidak berklorofil, tetapi kita mengenal beberapa jenis yang mepunyai pigmen serupa klorofil. Lagi pula, pembiakan bakteri itu tidak semta-mata secara vegetatif, yaitu dengan cara konjugasi; Konjugasi adalah “perkawinan” antara dua individu yang masing-masing belum dapat dibedakan jenis kelaminnya. Peristiwa konjugasi akan kita jumpai pada jamur, alga, dan protozoa.

Bakteri terdapat dimana-mana, baik darat maupun di air tawar dan air laut. Bahkan, di uadara pun samapai beberapa ratus meter di atas permukaan tanah yang banyak berdebu, masih dapat kita temukan bakteri.

Diantara jenis-jenis bakteri ada dapat hidup sendiri, tidak tergantung pada tergantng pada mahluk lain; bakteri yang demikian itu kita sebut bakteri autotrof. Sebaliknya, banyak juga yang hidup sangat tergantung pada lain; bakteri bakteri yang demikian ini kita sebut bakteri hetotrof.

Diantara bakteri ada kemo-autotrof ada pula yang foto-autotrof. Bakteri kemo-autotrof dapat hidup dari zat-zat anorganik melulu tanpa memerlukan cahya; sebagai contoh ialah bakteri belerang, bakteri besi, bakteri nitrogen, bakteri nitrat. Bakteri foto-autotrof hidup dari zat-zat anorganik juga, tetapi memerlukan cahaya sebagai sumber energi untuk mengadakan sintesis; contoh-contoh untuk ini ialah bakteri ungu dan bakteri hijau. Dengan pigmen-pigmen bakteri purpurin atau bakterioklorofil, bakteri-bakteri dikmukakan terakhir ini dapat mengadakan fotosintesis.

Dalam hubungannya dengan cara bakteri memperoleh energi, dapat juga diadakan pembedaan antara bakteri aerob dan bakteri anaerob. Bakteri aerob memerlukan aksigen bebas untuk hidupnya; contoh ialah bakteri nitrit seperi nitrococcus dan bakteri nitrat seperti nitrobacter. Bakteri-bakteri ini mampu memperoleh energi dengan mengoksidasikan ammonia (NH3) menjadi senyawa nitrit (HNO2) dan nitrat (HNO3). Nitrat ialah senyawa yang sangat dibutuhkan oleh tiap tumbuhan.

Bakteri anaerob justru tidak dapat hidup jika ada oksigen. Bakteri ini memperoleh energi dengan cara mereduksi senyawa-senyawa yang sudah jadi. Proses ini dilakukan oleh bakteri-bekteri denitrifikan, yaitu bakteri yang merugikan nitrat menjadi amonia. Contoh untuk ini adalah Micrococcus denitrifikans.

Sebelum kita menyebut sifat-sifat fisiologi bakteri lebih lanjut dan peranannya dalam kehidupan manusia. Marilah kita bicarakan keaneka ragaman bentuk bakteri lebih dahulu.

Bakteri dapat dilaihat dengan mikroskop biasa meskipun harus menggunakan pembesaran yang setingi-tingginya, yaitu kira-kira 1.000 kali. Besar bakteri diukur dengan micron. Ukuran bakteri ialah 0,5 samapai beberapa ratus micron. Bentuk bakteri itu tetap; dingding sel pada umumnya terdiri dari suatu polisakarida kadang-kadang berselubung lapisan lender. Bakteri tidak mempunyai inti seperti yang kita dapati pada sel-sel hewan dan tumbuhan tingkat tinggi. Inti bakteri disebut prokarion karena bahan inti tidak terkumpul dalam suatu wadah yang berdinding.

Berdasarkan bentuknya, bakteri dibagi menjadi tiga golongan besar, yaitu golongan:

a. basil (Bacillus = batang), yaitu baktri yang bentuknya memanjang,

b. kokus (Coccus = bola), yaitu bakteri yang bentuknya bulat,

c. spiril (Spirillum = spiral), yaitu bakteri yang bengkok-bengkok.

* Tiga golongan besar bakteri :

A. Bakteri berbentuk basil

B. Bakteri berbentuk kokus

C. Bakteri berbentuk Spiril

Menurut pengelompokannya, basil ada yang tunggal, ada yang dua-dua (diplobasil), ada pula yang bersambung-sambungan (Streptobasil). Kokus dapat pula dibagi-bagi berdasarkan pengelompokannya. Kita mengenal bentuk diplokokus, streptokokus, tetrakokus (empat-empat), stafilokokus (serupa seuntai buah anggur), dan sarsina (serupa kubus). Tentang spiril tidak ada pengelompokan lebih lanjut.

* Golongan basil (A) dan golongan kokus (B)

A1 Diplobasil B3 Tertrakokus

A2 Streptobasil B4 Strafilokokus

B1 Diplokokus B5 Sarsina

Basil dan spiril dapat mempunyai flagel (bulu cambuk) sebanyak satu atau lebih. Flagel itu suatu benang yang terdiri dari protoplasma dan berguna sebagai alat gerak.

Banyak bakteri, terutama yang berbentuk basil, dapat membentuk endospora yang terkait tebal dan berukuran lebih kecil daripada sel semula.

Endospora terbentuk apabila keadaan lingkungan tidak menguntungkan. Dalam bentuk biasa banyak bakteri mati pada suhu 50oC. akan tetapi, dalam bentuk endospora bakteri dapat tahan panas hingga suhu 80oC atau bahkan lebih.

Bila keadaan lingkungan baik kembali, endospora tumbuh menjadi baklteri biasa. Dalam sistematik lama bakteri-bakteri itu dimasukkan ke dalam kelas Schizomycetes dari devisi Thallophyta. Dalam salah satu cara klasifikasi baru bakteri dijadikan devisi tersendiri, yaitu Schizomycetes. Ada orang menyebut devisi pertama dalam sistematik tumbuhan itu devisi protophyta dan bakteri serta alga biru masuk ke dalam devisi protophyta ini. Mengenai berbagai cara klasifikasi tidak perlu dijadikan pembicaraan disini. Tiap ahli sistematik mempunyai pendapat masing-masing.

Di bawah ini kita bicarakan suatu golongan bakteri yang oleh banyak ahli dipandang sebagai jembatan antara golongan bakteri dengan golongan jamur. Jembatan itu berupa bakteri yang bentuknya seperti benang-benang (hifa) pada jamur, yaitu Actinomycetes. Diantara Actinomycetes ini ada lawan dan pula kawan. Mycobacterium meruapakan lawan karena bersifat patogen dan menyebabkan penyakit tbc, lepra, dan sebagainya, tetapi Streptomyces adalah kawan karena menghasilkan antibiotic streptomisin.

Mengenai Spirochaeta ada pendapat bahwa golongan ini lebih sesuai untuk diklasifikasikan sebagai protozoa. Spirochaeta banyak yang patogen bagi ternak dan manusia. Penyakit frabusia (puru) dan penyakit kelamin sipilis disebabkan oleh mikroorganisme golongan Spirachaeta.

A. PERANAN BAKTERI DALAM KEHIDUPAN MANUSIA

Pada bagian depan telah disebut bahwa bakteri itu terdapat dimana-mana. Dapatlah ditambahkan pada bagian ini bahwa bakteri itu ada diluar dan ada didalam tubuh manusia, mulai rongga mulut samapai anus. Demikaian pula mulai dari rongga hidung samapai alat-alat pernapasan yang lebih dalam.

Kita dapat membuat biakan bakteri dengan menyediakan dasar makanan atau substrat yang sesuai baginya. Pada dasarnya, tiap makanan yang disukai manusia disukai pula oleh bakteri. Robert Koch (1843-1910), seorang dokter bangsa jerman, berhasil membuat biakan murni hanya ada satu jenis bakteri saja. Dengan tehnik biakan murni ini dapatlah diketahui sifat-sifat bakteri yang sedang dipelihara bukan saja mengenai bentuk morfologinya melainkan juga mengenai berguna tidaknya bagi manusia. Di antara bakteri kawan dapat kita sebut bakteri yang hidup di dalam usus besar dan turut menguraikan sisa-sisa zat makanan; bakteri yang digunakan orang dalam memperoleh serabut dari rami, agave, kulit batang waru; bakteri yang menghasilkan antibiotic polimiksin, subtilin; bakteri yang dapat mengikat nitrogen dari udara dan dengan demikian, dapat menyuburkan tanah. Di antara bakteri pengikat nitrogen ada yang hidup bebas, ada pula yang hidup bersama dengan akar kacang-kacangan. Contoh pertama ialah Azotobacter dan Clostridium serta contoh kedua ialah Rhizobium. Akhirnya, bakteri sebagai pebgurai memegang peranan penting dalam peredaran unsure-unsur kimia. Tanpa bakteri, sampah akan bertimbun-timbun membahayakan kehidupan manusia. Dengan adanya bakteri, sampah-sampah terurailah menjadi zat-zat anorganik yang diserap oleh tumbuhan.Hidup bersama antara Rhizobium dan akar kacang-kacangan

A. bintil pada akar kacang tanah; berisi Rhizobium

B. Rhizobium

Di antara bakteri; lawan dapatlah disebutkan bakteri yang merusak makanan kita dan bakteri yang menyebabkan mentebabkan penyakit. Bakteri saprofit yang disebut juga saprobakteri atau lebih singkat lagi saproba menyebabkan makanan kita menjadi busuk dan kadang-kadang beracun.

Pengawetan makanan berarti pembebasan makanan kita dari bakteri dan ini dilakukan dengan pelbagai macam jalan; misalnya, dengan pemanasan, pengeringan, penggaraman, pemanisan, dan pengasaman. Cobalah cari contohnya sendiri dari kehidupan rumah tangga ! Usaha-usaha yang lebih modern untuk pengawetan makanan ialah pengalengan, penyimpanan dalam lemasri es, pasteurisasi, dan lain-lainnya lagi.

Dalam usaha memerangi bakteri pathogen, manusia menggunakan dua metode, yaitu secara preventif atau profilaksis (pencegahan) dan secara kuratif (pengobatan). Pencegahan dilakukan denagn pelbagai macam jalan, diantaranya, dengan vaksinasi. Vaksinasi adalah pemberian bibit penyakit yang telah dilamahkan kepada orang sehat agar dalam tubuh orang tersebut timbul zat penolak. Dengan demikian, ia memperoleh kekebalan sementara terhadap suatu penyakit. Ingatlah akan vaksinasi yang periodic terhadap tifus, kolera, disenri (TCD), atau kolera, tifus, paratifus (kotipa).

Untuk menjegah terjadinya infeksi (kena kuman), alat-alat yang akan digunakan harus disterilkan lebih dahulu. Pensterilan dapat dilakukan dengan pemanasan kering dalam tungku panas, pemanasan basah dengan uap air panas atau dengan perendaman dalam desinfektan. Hal ini tergantung kepada alat-alat.

Nama Bakteri

Nama penyakit

Salmonella typhosa

Vibrio comma

Shigella dysentrie

Mycobactrium tuberculosis

Mycobzctrium leprae

Diplococcus pneumoniae

Neisseria gonorrhoeae

Treponema pallidum

Pasteurella pestis

Clostridium tetani

Tipus

Kolera

Disentri

Tbc

Lepra atau kusta

Pneumonia (radang paru-paru)

Kencing nanah

Sipilis (raja singa)

Pes (sampar)

Tetanus (rahang kejang)

Tidak ada komentar: