PENDAHULUAN
Latar Belakang
Penggemukan ternak sapi sebenarnya merupakan usaha mengubah bentuk protein makanan agar bias dicerna menjadib protein hasil ternak yang dapat dimanfaatkan oleh manusia. Adapun proses perubahan bentuk protein yang berasal dari makanan yang terurai melalui penyerapan di usus halus dan proses biosintesa dan dialihkan menjadi serat daging.
Daging proses produksi ini petani-ternak sering dihadapkan pada permasalahan mencari alternatif cara bagaimana ternak sapi potong yang digemukkan dalam waktu relatife cepat dapat memperoleh pertambahan berat tubuh atau pada prinsipnya bagaimana mengusahakan hasil pertambahan berat tubuh yang optimal.
Dalam kenyataannya, proses pengalihan dari protein makanan yang dikomsumsi sapi menjadi protein tubuh berupa daging, senantiasa tetap menjadi sasaran utama. Terutama diusahakan agar ternak sapi secara efisien dapat mengubah sejumlah makanan yang dikomsumsi menjadi sejumlah optimal daging. Namun juga perlu diingat bahwa ternak sapi mempunyai keterbatasan.
Usaha penggemukan sapi potong di
Pengemukan Sapi Potong Sistem Kereman
Keluaran
Teknologi dan metoda pengemukan sapi
Bahan dan Alat
Bahan : Sapi bakalan, hijauan segar, makanan penguat, konsentrat, vitamin, air minum dan obat-obatan
Alat : Timbangan, takaran, ember, sabit, cangkul, karung plastik, dll.
Pedoman Teknis
Penggemukan pada dasarnya adalah memanfaatkan potensi genetik untuk tumbuh dan menyimpan lemak tubuh dalam jangka waktu maksimal 6 bulan. Sistem kereman adalah pemeliharaan di kandang dengan diberi pakan dasar hijauan(rumput dan leguminosa), dan pakan tambahan (konsentrat). Jumlah pakantambahan minimal 1 1/2 % berat badan dengan kandungan protein 14 - 16 %.
a. Sapi bakalan
Umur sapi yang akan digemukkan adalah sapi jantan muda atau dewasa, kurus dan sehat. Bobot badan sapi minimal 200 kg, dengan umur kurang antara 1-1,5 tahun
b. Pakan tambahan (konsentrat)
Untuk mendapatkan pertambahan sapi dengan cepat maka perlu diimbangi dengan penambahan makanan penguat, yang mudah didapat, antara lain dengan batas penggunaan dalam ransum (9/100 gram) dedak padi/katul 60, batang sagu (hati sagu) 6, bungkil kelapa 30, tepung ikan 3, garam dapur 0,5 dan mixed mineral 0,5.
c. Perkandangan
Kandang ternak harus berjarak 10 - 20 m dari rumah atau sumber air. Ukuran kandang per ekor adalah : lebar 125 cm dan panjang 2 m, lantai kandang usahakan dengan alas semen dan tidak becek/kotor. Tempat makan, minum dan garam harus mudah terjangkau oleh ternak. Kotoran ternak harus dibersihkan setiap hari dan buatkan penampungan kotoran untuk kompos yang terpisah dari kandang.
(ID:379, posted:
Penggemukan Sapi Bakalan Cara Petani Kab. Magelang
by: Ir. P. Muhardi
Kabupaten Magelang terutama di Kecamatan Pakis, Ngablak, Dukun dan Kajoran sangat potensial untuk diusahakan penggemukan sapi. Kondisi ini didukung oleh mudahnya untuk memperoleh bahan pakan ternak baik yang berupa Hijauan Makanan Ternak (HMT), limbah peternakan (bekatul/dedak) ataupun makanan penguat lainnya seperti singkong.
CARA PEMIILIHAN BAKALAN
Bakalan yang baik untuk digunakan sebagai bahan penggemukan seperti yang sering dilakukan di Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang adalah : Sapi sehat (tidak ada tanda penyakit); berkelamin jantan; dari jenis Limosin, Simetal, Brahman atau ongole ataupun PFH; bentuk badan panjang/kaki pendek/kuat/dada lebar dan dalam; umur antara 1-2 tahun (sapi muda) dan 2-3 tahun (sapi dewasa).
Sedangkan kalau kita mengikuti pengalaman dari Desa Sewukan Kecamatan Dukun, bentuk kerangka yang besar dan panjang; kepala dan moncong besar; tulang punggung biarpun kurus tapi lurus serta bulunya yang mengkilap sangat diminati selain persyaratan-persyaratan lainnya.
Namun kenyataan dilapangan bahwa untuk memperoleh bakalan yang benar-benar sempurna sesuai dengan persyaratan di atas adalah sangat sulit oleh karena itu diusahakan agar kondisinya lebih mendekati persyaratan tersebut.
Cara modern yang saat ini digalakkan oleh pemerintah adalah dengan Inseminasi Buatan (IB) atau kawin suntik. Contohnya seperti apa yang dilakukan oleh Bapak Sukardi dari Kecamatan Kajoran, dengan cara ini dapat dipastikan akan memperoleh hasil bakalan yang baik dan terjamin.
PERKANDANGAN
Dalam penggemukan sapi, kandang merupakan salah satu faktor penentu dalam keberhasilan. Kalau kita salah dalam mendesain kandang maka akan dihasilkan sapi yang kurang menguntungkan seperti terganggunya kesehatan serta terhambatnya pertumbuhan berat badan.
Beberapa syarat kandang yang baik menurut Bapak Sugito dari Kelompok Tani Sumber Rejeki Desa Daleman Kidul Kecamatan Pakis adalah sebagai berikut :
· Lokasi kandang harus terpisah dari Rumah Tinggal.
· Bahan kandang agar ekonomis dengan bahan lokal, lantai cukup dengan batu kali yang disemen dengan kemiringan 5 derajat ke arah saluran pembuangan
· Cukup ventilasi sinar dan udara.
· Tempat makan dibuat di depan dan dibuat berbentuk melengkung agar mudah membersihkannya dari sisa-sisa makanan.
· Bentuk kandang ada yang tunggal (satu baris) atau ganda (berhadapan atau bertolak belakang).
· Ukuran kandang 1 x 2 m2 untuk per ekor.
PEMBERIAN PAKAN.
Cara-cara dan macam pakan yang baik untuk penggemukan versi peternak dari Desa Sewukan Kecamatan Dukun adalah :
· Macam pakan Hijauan (minimal 10% dari BB); Bekatul/Ubi (1% dari BB); Garam dapur (secukupnya) dan Komboran/air minum (secukupnya).
· Cara dan waktu pemberian pakan : Untuk hijauan (3 x per hari); Garam + bekatul/ubi 2 x per hari); Komboran atau air secukupnya.
KESEHATAN TERNAK.
Untuk mencegah penyakit yang akan timbul disarankan oleh bapak Sugito ( Pakis ) agar kandang tetap dijaga kebersihannya, ternak diumbar antara pukul 08.00 - 10.00 dan dimandikan setiap hari.
Demikian pula masalah penyakit kembung perut atau masuk angin, untuk dapat segera di obati dan sering-sering berkonsultasi dengan aparat kesehatan.
PANEN.
Pengalaman di Desa Sewukan Kecamatan Dukun, panen dapat dilaksanakan setelah berumur 3 sampai dengan 6 bulan pemeliharaan. Kenaikan rata-rata yang bisa dicapai adalah 0,8 Kg per hari.
ANALISA USARA TANI
A. Versi Sewukan - Dukun. (3 bulan untuk 1 ekor)
I. Biaya yang dikeluarkan :
- Bakalan : Rp. 2.500.000.
- Katul (5 kg/Hr) : Rp. 225.000.
- Obat : Rp. 6.000.
- Ketela (2,5 Kg/Hr) : Rp. 33.750.
- Penyusutan Kandang : Rp. 50.000.
2. Pertambahan berat : 0,8 x 90 hari = 72 Kg.
3. Harga Jual : Rp. 3.250.000.
4. Untung : Rp. 435.250.
(Hijauan dan Tenaga serta pupuk kandang tidak diperhitungkan).
B. Versi Bapak Sugito dari Pakis. (selama 4 bulan, 2 ekor)
1. Bakalan (Lemosin) : Rp. 6.200.000.
2. Ember, sabit, parang, cangkul, tali : Rp. 64.200
3. Pakan :
- Konsentrat (10 Kg x 120 Hr x Rp. 600) : Rp. 432.000
- Ketela (10 Kg x 120 Hr x Rp. 350) : Rp. 300.000
- Garam (48 Kg x Rp. 800) : Rp. 38.400
4. Hasil Jual : Rp. 9.450.000,-
5. Keuntungan : Rp. 2.415.400,-
(Rumput dan tenaga serta kendang tidak diperhitungkan).
(ID:311, posted:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar