Rabu, 08 April 2009

PENYAKIT PADA TERNAK BESAR DAN KECIL

1. PMK (Foot and Mouth Disease)

Penyakit PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) merupakan penyakit yang menyerang ternak utamanya sapi dan kerbau, bersifat akut dan sangat menular ditandai pembentukan vesikel-vesikel pada selaput lender mulut, hidung, dan pada kulit di antara maupun di dekat tracak.

Etiologi : Disebabkan oleh picorna-virus. Mempunyai 7 tipe, yaitu tipe A, O, C, Asia 1, dan SAT 1, 2, dan 3.

Simpramatologi : Cara penularan PMK yang terbanyak adalah melalui udara secara aerosol. Pada sapi virus masuk memasuki saluran pernafasan, bagian atas maupun bagian bawah atau melalui mata.

Diagnosa : PMK dapat ditentukan secara sementara berdasarkan gejala klinisnya. Tetapi perlu dilakukan uji laboratorium dengan pengambilan bahan pemeriksaan seperti cairan lepu, keropeng epitel dari lepuh, darah, jaringan hewan yang mati, jarimgan epitel dan caairan yang diambil dari kerongkongan.

Pencegahan : Vaksinasi dan pemotongan massal pada bagi tertular, dan mengatur lalu lintas ternak maupun produk olahannya.

Terapi : Untuk PMK tidak ada pengobatan khusus yang dianjurkan.

2. Rabies

3. IBR (Infectious Bovine Rhinotracheitis)

Penyakit ini merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus yang menyerang sistem pernafasan yang menyerang sapi umur 6 bulan ke atas dan mempunyai manifestasi klinis.

Etiologi : Penyakit ini disebabkan oleh Bovine Herves-virus tipe 1, yang termasuk dalam keluarga Herpetoviridae yang memilikidouble-stranded DNA.

Simpramatologi : Virus ini disebarkan secara kontak melalui air mata, leleran hidung, dan plasenta mengandung virus.

Diagnosa : Diagnosa IBR didasarkan atas anamnesa, gejala klinis, pemeriksaan pasca mati dan pengenalan virus (teknik antibody fluoresen).

Terapi : Penderita sedapat mungkin diisolasi dan diinjeksi dengan antibiotic berspektrum luas untuk melwan kuman penyebab infeksi sekunder.

4. Pseudorabies

5. Rinderpest (sampar sapi)

6. Jembrana

Penyakit yang paling banyak menarik pertama kali terdapat di kabupaten jembrana, wilayah di pulau Bali sebelah barat, pada tahun 1964.

Etiologi : Sampai saat ini penyebab penyakitmasih bersifat kontroversoial. Gejala kliniks, gambaran patologik dan sifat-sifatepidemiologik penyakit jembrana sangat sangat mirip dengan penyakit ondiri.

Simpramatologi : ketika penyakit jembrana pertama kali memasuki pulau Bali, penyakit tersebut menjalar ke semua bagian pulau dalam waktu 8 bulan, dengan di pantai timur pulau kecepatan menjalarnya bersifat lambat.

Diagnosa : karena agen etiologi tidak dipastikan serta tidak adanya uji serologic maupun uji cultural yang pasti, diagnosa ditentukan dengan melihat gambaran patologi anatomi di atas.

Pencegahan : sanitasi dan kebersihan lingkungan.

Terapi : terapi dan pengendalian saat ini masih agak kontraversial.

7. MCF (Malignant Catarral Fever)

Penyakit ingusan kebanyakan diderita oleh sapi, meskipun juga kadang-kadang diderita oleh kijang dan kerbau yang dimana domba bertindak sebagi carrier sehingga ternak sapi tidak dapat digembalakan bersama domba.

Etiologi : Bentuk penyakit ini disebabkan oleh herpes-virus yang bersifat cell associated.

Simpramatologi : Penyakit ini dapat menyerang sapi pada berbagai umur yang sumber penularannya yang sangat penting adalah wildebeest dan domba yang baru melahirkan.

Diagnosa : Pemeriksaan serologic hanya dapat dilakukan untuk penentuan penyakit ingusan bentuk Afrika Selatan.

Pencegahan : tidak mengembalakan kambing bersama dengan domba.

Terapi : Tidak ada pengobatan khusus untuk penyakit ini.

8. BVD (Bovine Viral Diarrhea) atau MD (Mucosal Disease)

Penyakit ini pada dasarnya merupakan penyakit sapi yang berumur antara 6- 24 bulan, berlangsung secara akut atau subakut, dan ditandai dengan berbagai manifestasi klinis, terutama gejala-gejala gangguan pencernaan dan pernafasan. Selain sapi, juga menyerang kambing, domba, dan kerbau.

Etiologi : Penyakit ini disebabkan oleh RNA termasuk dalam genus Pestivirus, anggota dari keluarga Togaviridae.

Simpramatologi : Virus ini ditularkan melalui kontak langsung atau tidak langung melalui makanan yang terkontaminasi oelh tinja, dan secara aerosol. Virus juga berada dalam kemih dan mungkin bersifat infeksius.

Diagnosa : Gejala-gejala yang ada di alpangan tidak menciri. Harus ditentukan dengan peneguhan virologik.

Pencegahan : isolasi ternak yang sakit dan menjaga kebersihan kandang. Serta vaksinasi untuk mencegah timbulnya infeksi adeno-virus.

Terapi : Tidak ada pengobatan terhadap adeno-virus. Aspirin dapat digunakan sebagai antipiretika, dan antibiotika untuk infeksi sekunder.

9. ORF

10. Pinkeye

Penayakit yang menyerang pada mata ternak.

Tidak ada komentar: